TO Palestina : Doha – Infopalestina: Kepala
Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyerukan pembebasan
segera blokade atas Jalur gaza sebelum berbicara apapun tentang
perjanjian gencatan. Dia menegaskan pentingnya membuka gerbang-gerbang
perlintasan dan diizinkannya konvoi-konvoi bantuan untuk bisa tiba di
Jalur Gaza.
Dalam konferensi pers yang digelar hari Rabu (23/7) di Doha, Misy’al mengatakan, “Tuntutan kami untuk gencatan adalah sah. Kami telah sampaikan kepada Turki, Qatar, Mesir, Otoritas Palestina dan kepad asemua pihak. Siapapun yang merealisasikannya kami menyambut baik.” Dia menambahkan, “Siapapun tidak akan bisa melucuti senjata perlawanan. Ada dua syarat untuk melucuti senjata, pertama berakhirnya penjajahan dan permukiman Yahudi dan yang kedua dilucutinya senjata Israel.”
Dia menyatakan, “Setelah inisiatif gencatan dari Turki dan Qatar, kami telah mulai mendengar inisiatif-inisiatif lain dan kami tidak menentang peran siapapun.” Dia menjelaskan bahwa Menlu Amerka John Kerry yang menghubungi menlu Turki dan menlu Qatar dan dia meminta pada keduanya untuk berkomunikasi dengan Hamas demi gencatan senjata. Misy’al menegaskan, Hamas tidak mau menerima insiatif yang berupaya mengalihkan tuntutan perlawanan dan Hamas akan menerima apapun genatan kemanusiaan yang berusaha membantu warga Gaza.
Pemimpin Palestina ini menegaskan bahwa perlawanan telah membuktikan bahwa mereka tidak pernah tidur atau sibuk dengan perdagangan terowongan, namun berinovasi dalam terowongan dan mempersiapan diri untuk perlawanan, Hamas selalu melayani dan tidak tidur demi rakyatnya.
Dia menjelaskan bahwa Netanyahu lah yang memulai mengajukan inisiatif gencatan setelah merasa kewalahan. Penjajah Zionis dikejutkan dengan kekuatan perlawanan dan nafasnya yang panjang, tegas Misy’al. (asw)
Wallahu A‘lam.
Dalam konferensi pers yang digelar hari Rabu (23/7) di Doha, Misy’al mengatakan, “Tuntutan kami untuk gencatan adalah sah. Kami telah sampaikan kepada Turki, Qatar, Mesir, Otoritas Palestina dan kepad asemua pihak. Siapapun yang merealisasikannya kami menyambut baik.” Dia menambahkan, “Siapapun tidak akan bisa melucuti senjata perlawanan. Ada dua syarat untuk melucuti senjata, pertama berakhirnya penjajahan dan permukiman Yahudi dan yang kedua dilucutinya senjata Israel.”
Dia menyatakan, “Setelah inisiatif gencatan dari Turki dan Qatar, kami telah mulai mendengar inisiatif-inisiatif lain dan kami tidak menentang peran siapapun.” Dia menjelaskan bahwa Menlu Amerka John Kerry yang menghubungi menlu Turki dan menlu Qatar dan dia meminta pada keduanya untuk berkomunikasi dengan Hamas demi gencatan senjata. Misy’al menegaskan, Hamas tidak mau menerima insiatif yang berupaya mengalihkan tuntutan perlawanan dan Hamas akan menerima apapun genatan kemanusiaan yang berusaha membantu warga Gaza.
Pemimpin Palestina ini menegaskan bahwa perlawanan telah membuktikan bahwa mereka tidak pernah tidur atau sibuk dengan perdagangan terowongan, namun berinovasi dalam terowongan dan mempersiapan diri untuk perlawanan, Hamas selalu melayani dan tidak tidur demi rakyatnya.
Dia menjelaskan bahwa Netanyahu lah yang memulai mengajukan inisiatif gencatan setelah merasa kewalahan. Penjajah Zionis dikejutkan dengan kekuatan perlawanan dan nafasnya yang panjang, tegas Misy’al. (asw)
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar