Tarqiyah :
Kaum Muslimin Rakhimakumullah
Allah Swt berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah [5]: 2)
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya, Shafwatut Tafasir, menjelaskan bahwa maksud ayat ini adalah supaya orang-orang yang berikan saling tolong menolong dalam berbuat kebajikan, dalam meninggalkan kemunkaran dan kepada setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Kaum Muslimin Rakhimakumullah
Salah satu aktivitas tolong menolong dalam hal kebajikan yang harus dilaksanakan dalam momentum Pemilu 2014 ini adalah menolong Partai-partai Islam. Dengan menolong partai Islam, insya Allah kita dapat menyelamatkan negeri ini dan menjadikan negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Sebab kita mendorong dan berharap bila Partai Islam yang memegang tampuk kekuasaan, mereka akan mengatur negeri ini dengan aturan yang diturunkan Allah Swt.
Realitanya partai Islam kini babak belur. Dari dulu terus digebuk dengan berbagai isu untuk membangkitkan Islamophobia. Kalau ada isu anarkisme dan isu apapun yang menyudutkan Islam ujungnya adalah pengarahan opini bahwa partai Islam, ormas Islam, apalagi negara Islam selalu buruk dan menyeramkan. Misalnya ada tokoh yang mengatakan kalau Indonesia jadi negara Islam, maka akan terjadi pembantaian kepada minoritas non muslim. Padahal itu hanya isapan jempol belaka.
Melalui mulut para pengamat, dalam berbagai diskusi baik di TV maupun di seminar kampus, selalu disebarkan opini bahwa partai Islam akan habis. Mereka pakai tipuan statistik kecenderungan kurva normal adalah selalu yang dipinggir itu rendah kemudian makin ke tengah makin naik, lalu setelah puncak akan turun dan kepinggir. Sehingga apapun di dunia ini kalau ekstrim kiri maupun kanan itu akan sedikit. Maka mereka merekomendasikan agar partai-partai Islam bergeser ke tengah. Meninggalkan jati dirinya sebagai partai Islam, menjadi partai terbuka. Penghalusan dari kata partai sekuler yang tentu tidak disukai umat Islam.
Kepepet opini tersebut, tidak sedikit tokoh partai Islam yang “keder.” Mereka tergagap kalau dituduh partainya tertutup, eksklusif, tidak plural, tidak toleran, buru-buru mengatakan bahwa kami partai terbuka, toleran, dan lainnya yang menunjukkan bahwa mereka tidak percaya diri menyatakan dirinya sebagai partai Islam yang seharusnya mereka tunjukkan sesuai perintah Alquran: “Isyhaduu biannaa muslimuun!”
Bahkan setahun terakhir ini opini menghajar partai Islam semakin gencar setelah PKS tersembelih kasus sapi impor. Sugeng Saryadi Syndicate melaporkan hasil surveinya bahwa dalam pileg 2014 nanti PKS tergusur dari Senayan karena hanya dapat 3,15 persen. PAN diperkirakan akan tergusur karena hanya akan dapat 2,54 persen. Dan PBB diperkirakan tidak akan berhasil masuk Senayan karena hanya dapat 0,87%. Ini adalah salah satu cara membangun opini untuk “menyembelih” Partai Islam.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu, dalam menghadapi Pemilihan Legislatf 9 April 2014, siapa pun muslim yang masih punya hati nurani mestinya memberikan pertolongan kepada partai-partai Islam yang demikian babak belur dihajar opini. Dalam Alquran, Allah Swt telah menyerukan kepada orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Allah Swt berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan salat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71)
Belum lagi dari segi logistik menghadapi pemilu partai-partai Islam kalah jauh dibanding partai-partai sekuler yang para calegnya jor-joran bagi-bagi uang dan sembako. Sesuatu yang dikatakan MUI sebagai risywah (suap) yang diharamkan.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Mengapa partai Islam harus ditolong agar tetap eksis di Senayan? Pertama, di DPR kabarnya sudah antri RUU yang anti Syariah, di antaranya adalah RUU Kesetaraan Gender yang banyak menabrak syariah Islam. Maka perlu ada suara partai-partai Islam, apalagi partai yang para calegnya serius berjuang menegakkan syariah. Kalau tidak ada wakil rakyat yang peduli dengan kedaulatan syariah, maka sudah barang tentu RUU tersebut bakal lolos dan pasti akan menimbulkan berbagai kemudaratan di negara kita. Maka menolong partai Islam dengan cara memilih para calegnya yang peduli syariah adalah menjadi keharusan.
Kedua, pelaksanaan syariah di Indonesia yang masih sebagian-sebagian perlu disempurnakan. Sebab, Allah SWT mewajibkan umat Islam menerapkan syariah secara kaffah (Lihat QS. Al Baqarah 208). Maka keberadaan para wakil rakyat dari partai-partai Islam yang pro syariah dan siap berjuang mensyariahkan DPR secara kaffah dalam bentuk seluruh produk perundangannya sesuai syariah menjadi sebuah keharusan. Maka menolong mereka untuk memenangkan pileg agar banyak wakil rakyat pro syariah dari mereka mengisi gedung DPR menjadi keharusan.
Ketiga, kemenangan partai Islam dalam pileg akan memberikan tiket bagi partai-partai Islam untuk mengusung calon presiden mereka, tidak nebeng capres partai sekuler. Maka menolong mereka memenangkan pileg menjadi keharusan. Bila kita berhasil menolong mereka tentu kita bisa “memaksa” partai-partai Islam mencalonkan capres syariah yang nanti akan diumumkan oleh FUI sesuai hasil jajak pendapat masyarakat tentang para capres syariah. Kita sudah rindu Presiden NKRI yang pro syariah agar mendekritkan berlakunya syariah secara formal konstitusional di Indonesia.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Dengan ketiga poin di atas, alangkan naif jika kita seorang muslim, apalagi para aktivis Islam yang rajin shalat dan baca Alquran serta berdakwah tapi menolak menolong saudara-sudaranya caleg partai Islam yang konsen untuk memperjuangkan UU syariah menuju NKRI Bersyariah demi Indonesia berkah. Alasannya memilih dalam pemilu sistem demokrasi itu haram. Sambil lupa bahwa tanpa memilih wakil rakyat yang memperjuangkan Islam, negara dikuasai kaum sekuler liberal dan tidak taat kepada Allah Swt. Bukankan kalau negara disetir oleh Asing dan Aseng selama lima tahun mendatang akibat mereka tidak mau menolong partai Islam, justru mereka hidup dalam keharaman?.(si)
Wallahu A‘lam.
Kaum Muslimin Rakhimakumullah
Allah Swt berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah [5]: 2)
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya, Shafwatut Tafasir, menjelaskan bahwa maksud ayat ini adalah supaya orang-orang yang berikan saling tolong menolong dalam berbuat kebajikan, dalam meninggalkan kemunkaran dan kepada setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Kaum Muslimin Rakhimakumullah
Salah satu aktivitas tolong menolong dalam hal kebajikan yang harus dilaksanakan dalam momentum Pemilu 2014 ini adalah menolong Partai-partai Islam. Dengan menolong partai Islam, insya Allah kita dapat menyelamatkan negeri ini dan menjadikan negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Sebab kita mendorong dan berharap bila Partai Islam yang memegang tampuk kekuasaan, mereka akan mengatur negeri ini dengan aturan yang diturunkan Allah Swt.
Realitanya partai Islam kini babak belur. Dari dulu terus digebuk dengan berbagai isu untuk membangkitkan Islamophobia. Kalau ada isu anarkisme dan isu apapun yang menyudutkan Islam ujungnya adalah pengarahan opini bahwa partai Islam, ormas Islam, apalagi negara Islam selalu buruk dan menyeramkan. Misalnya ada tokoh yang mengatakan kalau Indonesia jadi negara Islam, maka akan terjadi pembantaian kepada minoritas non muslim. Padahal itu hanya isapan jempol belaka.
Melalui mulut para pengamat, dalam berbagai diskusi baik di TV maupun di seminar kampus, selalu disebarkan opini bahwa partai Islam akan habis. Mereka pakai tipuan statistik kecenderungan kurva normal adalah selalu yang dipinggir itu rendah kemudian makin ke tengah makin naik, lalu setelah puncak akan turun dan kepinggir. Sehingga apapun di dunia ini kalau ekstrim kiri maupun kanan itu akan sedikit. Maka mereka merekomendasikan agar partai-partai Islam bergeser ke tengah. Meninggalkan jati dirinya sebagai partai Islam, menjadi partai terbuka. Penghalusan dari kata partai sekuler yang tentu tidak disukai umat Islam.
Kepepet opini tersebut, tidak sedikit tokoh partai Islam yang “keder.” Mereka tergagap kalau dituduh partainya tertutup, eksklusif, tidak plural, tidak toleran, buru-buru mengatakan bahwa kami partai terbuka, toleran, dan lainnya yang menunjukkan bahwa mereka tidak percaya diri menyatakan dirinya sebagai partai Islam yang seharusnya mereka tunjukkan sesuai perintah Alquran: “Isyhaduu biannaa muslimuun!”
Bahkan setahun terakhir ini opini menghajar partai Islam semakin gencar setelah PKS tersembelih kasus sapi impor. Sugeng Saryadi Syndicate melaporkan hasil surveinya bahwa dalam pileg 2014 nanti PKS tergusur dari Senayan karena hanya dapat 3,15 persen. PAN diperkirakan akan tergusur karena hanya akan dapat 2,54 persen. Dan PBB diperkirakan tidak akan berhasil masuk Senayan karena hanya dapat 0,87%. Ini adalah salah satu cara membangun opini untuk “menyembelih” Partai Islam.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu, dalam menghadapi Pemilihan Legislatf 9 April 2014, siapa pun muslim yang masih punya hati nurani mestinya memberikan pertolongan kepada partai-partai Islam yang demikian babak belur dihajar opini. Dalam Alquran, Allah Swt telah menyerukan kepada orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Allah Swt berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan salat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71)
Belum lagi dari segi logistik menghadapi pemilu partai-partai Islam kalah jauh dibanding partai-partai sekuler yang para calegnya jor-joran bagi-bagi uang dan sembako. Sesuatu yang dikatakan MUI sebagai risywah (suap) yang diharamkan.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Mengapa partai Islam harus ditolong agar tetap eksis di Senayan? Pertama, di DPR kabarnya sudah antri RUU yang anti Syariah, di antaranya adalah RUU Kesetaraan Gender yang banyak menabrak syariah Islam. Maka perlu ada suara partai-partai Islam, apalagi partai yang para calegnya serius berjuang menegakkan syariah. Kalau tidak ada wakil rakyat yang peduli dengan kedaulatan syariah, maka sudah barang tentu RUU tersebut bakal lolos dan pasti akan menimbulkan berbagai kemudaratan di negara kita. Maka menolong partai Islam dengan cara memilih para calegnya yang peduli syariah adalah menjadi keharusan.
Kedua, pelaksanaan syariah di Indonesia yang masih sebagian-sebagian perlu disempurnakan. Sebab, Allah SWT mewajibkan umat Islam menerapkan syariah secara kaffah (Lihat QS. Al Baqarah 208). Maka keberadaan para wakil rakyat dari partai-partai Islam yang pro syariah dan siap berjuang mensyariahkan DPR secara kaffah dalam bentuk seluruh produk perundangannya sesuai syariah menjadi sebuah keharusan. Maka menolong mereka untuk memenangkan pileg agar banyak wakil rakyat pro syariah dari mereka mengisi gedung DPR menjadi keharusan.
Ketiga, kemenangan partai Islam dalam pileg akan memberikan tiket bagi partai-partai Islam untuk mengusung calon presiden mereka, tidak nebeng capres partai sekuler. Maka menolong mereka memenangkan pileg menjadi keharusan. Bila kita berhasil menolong mereka tentu kita bisa “memaksa” partai-partai Islam mencalonkan capres syariah yang nanti akan diumumkan oleh FUI sesuai hasil jajak pendapat masyarakat tentang para capres syariah. Kita sudah rindu Presiden NKRI yang pro syariah agar mendekritkan berlakunya syariah secara formal konstitusional di Indonesia.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Dengan ketiga poin di atas, alangkan naif jika kita seorang muslim, apalagi para aktivis Islam yang rajin shalat dan baca Alquran serta berdakwah tapi menolak menolong saudara-sudaranya caleg partai Islam yang konsen untuk memperjuangkan UU syariah menuju NKRI Bersyariah demi Indonesia berkah. Alasannya memilih dalam pemilu sistem demokrasi itu haram. Sambil lupa bahwa tanpa memilih wakil rakyat yang memperjuangkan Islam, negara dikuasai kaum sekuler liberal dan tidak taat kepada Allah Swt. Bukankan kalau negara disetir oleh Asing dan Aseng selama lima tahun mendatang akibat mereka tidak mau menolong partai Islam, justru mereka hidup dalam keharaman?.(si)
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar