Tarqiyah : Kairo –Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Dr. Musa Abu Marzuq mengatakan bahwa pertemuan yang terjadi pada Senin (17/3) malam antara Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas dengan Presiden Amerika Barrack Obama, tidak akan ada hasil positif apapun.
Abu Marzuq mempertanyakan, “Kenapa anda memberi orang lain sementara anda dalam situasi sulit di internal dan lingkungan Arab anda dalam situasi lebih sulit. Ada prioritas internasional dan regional yang tidak termasuk di dalamnya isu Palestina. Amerika sebagai sponsor tidak bisa lepas dari jaringan AIPAC dan visi Zionis pada konflik.”
Abu Marzuq memperkirakan bahwa pertemuan ini terjadi karena permintaan dan bukan karena jadwal biasa dengan tujuan untuk mendorong ke arah tidak terjadinya kegagalan misi Menlu Amerika John Kerry. Dia menyatakan waktu pertemuan ini tidak memihak pada kepentingan Palestina, Abbas tidak bisa tidak memenuhi permintaan Obama karena masalah ini “sangat sulit”.
Dia mengingatkan bahwa seluruh kalangan nasionalis mendukung diakhirinya perundingan, terakhir sikap 4 faksi PLO yang meminta mundur dari proses perundingan, dengan adanya konsensus rakyat agar tidak memberi konsesi dan menolak perjanjian “kerangka Amerika”.
Abu Marzuq menyatakan, “Pertemuan ini dilaksanakan setelah Presiden Abbas mengobatkan peran internal dalam gerakan fatah dan tidak adanya kemajuan dalam rekonsiliasi dengan Hamas. Dan situasi Palestina di Suriah serta Libanon dalam situasi sangat sulit.”
Dia menambahkan, “Ini situasi Palestina, bagaimana dengan situasi arab dan perpecahan yang terjadi di antara mereka. Di samping itu tidak akan berakhir dan stabil kecuali dalam jangka waktu yang lama. Pada tingkat regional, setiap kawasan Arab sudah cukup dengan kesulitan dan masalahnya dan tidak ada waktu bagi mereka untuk melihat lebih jauh dari dirinya sendiri meski sesaat saja.”
Sedang situasi internasional, lanjut Abu Marzuq, tidak masalah. Prioritasnya adalah untuk Rusia dan Ukraina dan juga Eropa dan Amerika yang mendukung visi Zionis dalam konflik ini.
Abu Marzuq berharap Abbas keluar sebagaimana dia masuk, karena perang tidak menguntungkan dalam situasi seperti ini. Yang hasus dilakukan adalah teguh berjuang dan keluar dengan sikap teguh sebagai orang Palestina sebagaimana dia masuk, tidak bisa tidak. (pip)
Wallahu A‘lam.
Abu Marzuq mempertanyakan, “Kenapa anda memberi orang lain sementara anda dalam situasi sulit di internal dan lingkungan Arab anda dalam situasi lebih sulit. Ada prioritas internasional dan regional yang tidak termasuk di dalamnya isu Palestina. Amerika sebagai sponsor tidak bisa lepas dari jaringan AIPAC dan visi Zionis pada konflik.”
Abu Marzuq memperkirakan bahwa pertemuan ini terjadi karena permintaan dan bukan karena jadwal biasa dengan tujuan untuk mendorong ke arah tidak terjadinya kegagalan misi Menlu Amerika John Kerry. Dia menyatakan waktu pertemuan ini tidak memihak pada kepentingan Palestina, Abbas tidak bisa tidak memenuhi permintaan Obama karena masalah ini “sangat sulit”.
Dia mengingatkan bahwa seluruh kalangan nasionalis mendukung diakhirinya perundingan, terakhir sikap 4 faksi PLO yang meminta mundur dari proses perundingan, dengan adanya konsensus rakyat agar tidak memberi konsesi dan menolak perjanjian “kerangka Amerika”.
Abu Marzuq menyatakan, “Pertemuan ini dilaksanakan setelah Presiden Abbas mengobatkan peran internal dalam gerakan fatah dan tidak adanya kemajuan dalam rekonsiliasi dengan Hamas. Dan situasi Palestina di Suriah serta Libanon dalam situasi sangat sulit.”
Dia menambahkan, “Ini situasi Palestina, bagaimana dengan situasi arab dan perpecahan yang terjadi di antara mereka. Di samping itu tidak akan berakhir dan stabil kecuali dalam jangka waktu yang lama. Pada tingkat regional, setiap kawasan Arab sudah cukup dengan kesulitan dan masalahnya dan tidak ada waktu bagi mereka untuk melihat lebih jauh dari dirinya sendiri meski sesaat saja.”
Sedang situasi internasional, lanjut Abu Marzuq, tidak masalah. Prioritasnya adalah untuk Rusia dan Ukraina dan juga Eropa dan Amerika yang mendukung visi Zionis dalam konflik ini.
Abu Marzuq berharap Abbas keluar sebagaimana dia masuk, karena perang tidak menguntungkan dalam situasi seperti ini. Yang hasus dilakukan adalah teguh berjuang dan keluar dengan sikap teguh sebagai orang Palestina sebagaimana dia masuk, tidak bisa tidak. (pip)
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق